Listrik Arus Searah (DC)
Arus listrik searah (Direct Current atau
DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih
rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang
mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah
merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub
positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan
positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
1. Hukum Ohm
Jika beda potensial pada ujung kawat dapat dipertahankan konstan, maka akan menimbulkan aliran muatan listrik atau yang disebut dengan aliran arus listrik. Definisi arus listrik (I) adalah jumlah muatan (Q) listrik yang mengaklir dalam penghantar tiap satuan waktu (t). Jadi 1 Ampere sama dengan 1 coulomb perdetik.
2. Hukum Kirchoff
Aplikasi hukum hanya digunakan untuk analisa rangkaian- rangkaian sederhana. Untuk menganalisa suatu rangkaian yang komplek dapat menggunakan hukum kirchoff tentang arus (Kirchoff’s Current Law, disingkat KCL) dan hukum kirchoff tentang tegangan (Kirchoff’s Voltage Law, disingkat KVL)
Hukum Kirchoff 1 adalah Hukum Kirchoff Tentang Arus (KCL).
Jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik percabangana adalah nol. Titik percabangan adalah titik pertemuan tiga atau lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian atau sumber tegangan.
Dalam hukum ini, dipakai suatu perjanjian bahwa arus yang menuju titik percabangan ditulis dengan tanda positif dan aarus yang tudak menuju (meninggalkan titik percabangan ditulis dengan tanda negatif.
I1 + I2 + I4 = I3, atau
I1 + I2 – I3 + I4 = 0
Sumber Arus listrik Searah
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus
listrik tetap terhadap waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik
arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat macam.
1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah
dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi
energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama
pemakaiannya sebagai berikut.
a. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang
memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai
berikut:
- Elemen volta adalah sejenis baterai
kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta masih diterapkan
sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen volta
terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada
cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam
tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam.
- Penemu elemen daniel adalah John
Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah elemen yang gaya gerak listriknya
agak lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat yang dapat
menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator pada elemen
ini adalah larutan tembaga (sulfat).
- Jenis elemen leclanche ada dua
macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana kaca yang
berisi:
- batang karbon sebagai kutub
positif (anoda)
- batang seng sebagai kutub negatif
(katoda)
- Batu kawi sebagai depolarisator
- larutan amonium klorida sebagai
elektrolit
- Elemen kering adalah sumber arus
listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering yang tidak dapat diisi kembali
(sekali pakai). Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen kering
antara lain, batu baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk jam tangan).
Bahan untuk kutub positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub negatif
digunakan lempeng seng.
b. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak
memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis
digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi
(diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki).
Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan
Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan
proses kimia.
Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat
dijelaskan sebagai berikut.
- Pemakaian, Pada saat akumulator dipakai,
terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu. Dalam peristiwa
ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif.
Setelah akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif
akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub
menjadi sama dan kedua kutub menjadi netral.
- Pengisian, Setelah kedua kutub netral dan arus
tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar dapat digunakan kembali.
Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.
Contoh lainnya seperti batu
baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu
emergensi dll.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk
mengubah energi gerak (mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian
belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis
generator DC yaitu:
- Generator penguat terpisah
- Generator shunt
- Generator kompon
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator,
yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian
mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja generator ini adalah induksi
elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi pada kumparan kawat
sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator
diperoleh melalui dua cara:
- dengan menggunakan cincin-seret,
menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
- dengan menggunakan komutator,
menghasilkan tegangan DC.
3. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari
proses yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi
panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh Thomas John
Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut
termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus
yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen
belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar Cell)
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat
semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di
mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang
berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan
dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama
cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll.
Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung
di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah
pengaturan net metering. Prinsip kerjanya sebagai berikut.
Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit.
Demikian Penjelasan tentang Listrik Arus Searah (DC). Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya :)
Komentar
Posting Komentar